Rabu, 10 April 2013

MACAM-MACAM BATUAN



BATUAN BEKU

     Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.(id/Wikipedia)


Proses Pembekuan Magma

Terdiri dari :
1. Batuan beku dalam (Intrusiva)
Contoh : Granit, Gabro, Diorit, Sienit.

Gambar Batuan Beku Dalam

Batu Granit
Batu granit merupakan batuan hasil dari proses intrusi magma, sifat batuan granit sangat keras dan kuat, kepadatan rata-rata batu granit adalah 2,75 gr/cm3. Batu ini tergolong ke dalam batuan beku dalam.
  
  Batuan marmer memiliki ciri2 sebagai berikut:
Fisik   : Padat, keras, tahan gores, tahan probahan cuaca dan cairan kimia.
Warna : Putih, merah, cokelat, hijau, hitam,dan lain-lain.
Corak
: Bintik 'hitam' kecil dan besar andungan Mineral: Silica 65%, Feldspar, Mica, Quartz, dan lain-lain.

Obsidian
   Batu Obsidian adalah kaca vulkanik yang terbentuk sebagai batu apung ekstrusif.Obsidian terbentuk dari ekstrusi lava felsik yang mendingin dengan cepat tanpa pertumbuhan kristal. Kaca vulkanik ini dimanfaatkan sebagai titik proyektil atau pedang pada zaman kuno,
   Batu obsidian sebenarnya kaca natural yang terbentuk dari hasil pendinginan lahar gunung berapi yang cepat, karena proses pendinginannya terlalu cepat maka jarang terjadi pembentukan kristal di dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu obsidian seperti batu mineral lain. Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah. Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.

Batu Gabro
    Batu  Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam, sehingga baik untuk lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang.





 
Batu Diorit

    Batu Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.








  Batu Peridotite adalah batuan yang tidak halus batu beku intrusif yang terdiri hampir seluruhnya dari olivin. Tersebut mungkin juga mengandung sejumlah kecil amphibole, feldspar, kuarsa atau pyroxene. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).







   Batu Pegmatite adalah batuan yang berwarna terang, sangat tdk halus batu beku intrusif. Membentuk pinggiran dekat kamar magma selama fase akhir kristalisasi magma. Sering mengandung mineral langka yang tidak ditemukan di bagian lain dari dapur magma. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).




 
Batuan beku dalam (intrusiva) dibedakan mjd:
1) Diskordan (batun beku dalam yang memotong struktur lapisan batuan disekitarnya.

Bentuk dari diskordan antara lain :
a. Batolith : Dapur magma yang membeku.
b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.
c. Apofisa : Cabang dari gang.
d. Diatrema : Lubang kawah gunung api

2) Konkordan (batun beku dalam yang searah dengan struktur lapisan batuan di sekitarnya.

Bentuk dari konkordan antara lain :
Sill: batuan beku dlm yg tipis dan pipih.
Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.




2. Batuan Beku Luar (Ekstrusiva)

Batuan yg terbentuk dari magma yg membeku diluar bumi.
Contoh : Riolit, Traktit, Andesit, Basalt, Dasit, Scoria, Bumice (batu apung).

 Gambar Batuan Beku Luar 


Batu Riolit
     Batu Rhyolite memiliki ciri : berwarna terang, berbutir halus, extrusive batu beku yang biasanya mengandung mineral kuarsa dan feldspar. Spesimen yang ditunjukkan di atas berukuran sekitar dua inci (lima sentimeter).





 
Batu Basalt



      Batu Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang berasal  dari hasil  pembekuan  magma berkomposisi  basa  di permukaan                 a  ta  u  dekat         permukaan   bumi. Biasanya                           le m peng    samuder a di dunia. Mempunyaiukuran  butir yang sangat  baik sehingga   kehadiran mineral mineral tidak terlihat.Batuan Basalt  lazimnya bersifat  masif dan  keras,bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik,plagiokla , piroksin. Amfibol dan mineral  hitam.Kandungan  mineral  Vulcanik ini hanya dapat  terlihat  pada  jenis  batuan  basalt yang  berukuran butir  kuarsa, yaitu jenis dari batuan  basalt  yang  bernama  gabbro. 
Batu  basalt  dapat digunakan  sebagai  bahan baku  dalam  industri  poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat. Batu Basalt memiliki ciri :  berbutir halus, berwarna gelap batu beku extrusive terutama terdiri dari plagioclase dan pyroxene. Spesimen yang ditampilkan berukuran sekitar dua inci (lima sentimeter).


Batu Andes

     Batu Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari nama Pegunungan Andes. Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll. Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang. Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos. Batu Andesit memiliki ciri : berbutir halus, batu beku extrusive terutama terdiri dari plagioclase dengan mineral lain seperti hornblende, pyroxene dan biotite. Spesimen yang ditampilkan berukuran sekitar dua inci (lima sentimeter).

Batu Pumice (Batu Apung)

     Batu Apung ialah istilah tekstural untuk batuan vulkanik yang merupakan lava berbuih terpadatkan yang tersusun atas piroklastik kaca yang amat mikrovesikular dengan dinding batuan beku gunung berapi ekstrusif yang bergelembung, amat tipis dan tembus cahaya. Batu apung adalah produk umum letusan gunung (pembentukan Plinius dann ignimbrit) dan umumnya membentuk zona-zona di bagian atas lava silikat. Batu apung bervariasi dalam hal kepadatannya menurut ketebalan bahan padat antargelombang; banyak sampel yang mengapung di air. Setelah letusan Gunung Krakatau, berton-ton batu apung hanyut ke Lautan Teduh lebih dari 20 tahun, beserta batang pohon yang mengapung dengannya. Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan atau yang kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dll. Batu apung memiliki ciri : berwarna terang vesikuler batu beku. Terbentuk melalui solidifikasi sangat cepat yang mencair. Tekstur yang vesikuler merupakan hasil gas terperangkap di mencair pada saat solidifikasi. Spesimen yang ditunjukkan di atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter).


Jenis batuan beku menurut kandungan silikat dan kuarsa dalam magma:
 

1) Batuan Beku Asam (Granitis)
yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa (SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.

2) Batuan Beku Intermediet (Andesitis)
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) relatif seimbang.

3) Batuan Beku Basa (Basaltis)
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.

BATUAN SEDIMEN

     Merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Macam-macam batuan sedimen :
 

a) Menurut tenaga yang mengangkut

1) Batuan Sedimen Aeolis / Aeris :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan tenaga/ media angin.
Contoh : Barchan, tanah loss.

2) Batuan Sedimen aquatis :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan media air.
Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta

3) Batuan Sedimen Glassial : Batuan sedimen yg terbentuk dengan
media gletsyer/es.
Contoh : Morena

4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media
gelombang laut.
Contoh : Gosong.

Gambar Batu Sedimen


Batu Breksi
  Batu Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi. Komposisi dari batu breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.




Batu Konglomerat

 Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Di antara fragmen- fragmen konglomerat diisi oleh sedimen-sedimen halus sebagai perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika, dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat dapat terdiri atas satu jenis mineral atau batuan atau beraneka macam campuran.ciri cirinya : berwarna kelabu keputihan
, tersusun atas beberapa sens (kerikil-kerikil bulat), tidak ada goresan, tidak mengkilap, kekerasan 5,5-6 patahan tidak sempurna,p ermukaan tidak rata, berat.


 
Batu Garam
 Batu garam  ini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebut halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi batu garam bisa juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan batu garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl). erbentuknya batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl- (Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain.





     Batu Pasir adalah batuan endapan yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir warna merahnya.
Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat jenis batuan ini merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir menjadi bahan yang sangat baik untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang digunakan untuk menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik.

b) Menurut tempat pengendapan
1) Batuan sedimen teristris:
batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.
2) Batuan sedimen marine :
batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.
3) Batuan sedimen limnis :
batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.
4) Batuan sedimen fluvial :
Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.
5) Batuan sedimen glassial :
Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan es
b) Menurut akumulusi material sedimen
1) Batuan sedimen klastik seperti breksi, batupasir, konglomerat, dan serpih, yang terbentuk dari endapan puing-puing pelapukan mekanik
2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari  endapan bahan terlarut
3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan sisa-sisa tanaman atau hewan.


BATUAN METAMORF
   Batuan metamorf (malihan) terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami perubahan akibat panas dan tekanan.
 

Macam-macam batuan metamorf :
1) Metamorf kontak:
Terbentuk akibat suhu yg sangat tinggi. Batuan yg letaknya dekat dg dapur magma, seperti batuan kapur akan berubah menjadi batu pualam. Tumpukan vegetasi / fosil tumbuhan akan berubah menjadi batu bara.
2) Metamorf dinamo/ kinetis:
Terbentuk akibat tekanan kuat dalam waktu lama.
Contoh : Batu sabak dan batu bara
3) Metamorf Pneumatolitis Kontak:
Terbentuk akibat pengaruh panas dan kemasukan unsur lain, seperti gas fluor dan bor.

Gambar Batu Metamorf

Batu Marmer
     Batu Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit.
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Batuan Metamorf Kontak, Batuan Metamorf Dinamo dan Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis. Berikut ini penjelasan mengenai tiga macam batuan metamorf :

1. Batuan Metamorf Kontak, adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.

2. Batuan Metamorf Dinamo adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan.

3. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis, adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas.

Batu Sabak
    Batu Slate/ batu sabak merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained

Asal              : Metamorfisme batuan serpih  dan batu lempung                    
Warna           : Abu-abu putih, abu,abu tua, hitam, hijau, merah                    
Ukuran butir  : Sangat halus
Struktur         : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi     : Quartz, Muscovite, Illite
Ciri Khas       : Dapat di belah menjadi lempengan tipis

Batu Gneiss
    Batu Gneiss adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment.


Batu
     Batu Kuarsa adalah batu kristal mineral yang terbuat dari silicon dioxide (ketika silicon dan oxygen menyatu) dan merupakan mineral kedua (setelah feldspar) yang paling banyak dan yang paling umum ditemukan di kerak kontinen bumi (mencakup 12% dari keseluruhan). Batu kuarsa amat beragam dan sebagian dijadikan batu perhiasan dan sebagian amat langka. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.
Batu kuarsa paling murni adalah batu kuarsa yang jernih tidak berwarna, transparent dan kadang agak bersusu. Berbeda dengan batu intan atau berlian, batu kuarsa tidak memijar cahaya dan tidak seperti batu aquamarine juga batu kuarsa tidak memancar berbagai cahaya yang berlainan jika dilihat dari sudut berbeda. Batu kuarsa yang paling besar yang pernah tercatat adalah berberat 48 ton dan panjangnya sekitar 610 cm.Batu kuarsa diberi nama dari bangsa Slav yang artinya “keras”. Batunya awet, tahan lama, indah dan tidak mudah rusak. Walaupun batunya banyak ditemukan secara alami tetapi kebanyakan batu kuarsa yang digunakan dalam kebutuhan industri adalah buatan manusia



Sumber :
  • http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/05/08/batuan/
  • http://gurugeobandung.blogspot.com/search?q=obsidian
  • http://elevenmillion.blogspot.com/2009/08/batu-obsidian.html
  • http://petrologinmineralogi5a.blogspot.com/2009/12/petrologi-batuan-beku.html
  • http://blog.ub.ac.id/vanino/2012/06/28/batuan-konglomerat/
  • http://doddys.wordpress.com/2006/12/08/pembentukan-batu-garam-rock-salt-dan-kubah-garam-salt-dome/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Andesit
  • http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-metamorf-jenis-batuan-metamort-dan-contohnya/
  • http://elevenmillion.blogspot.com/2009/09/batu-kuarsa-batu-quartz.html